Dalam kehidupan umat
manusia keinginan untuk hidup sukses dalam berbagi aspek sudah pasti
dimiliki oleh setiap individu. Akan tetapi, kesuksesan tidak mudah untuk
di raih, melainkan perlu perjuangan yang sungguh-sungguh dari setiap
individu. Kesuksesan seseorang dalam berbagi aspek kehidupannya tidak
datang dengan sendirinya, melainkan ditentukan oleh berbagai aspek. Apek
itu antara lain internal dan eksternal. Aspek Internal antara lain karena keuletannya dan kerja keras dalam upaya mengubah kehidupannya. Sedangkan Aspek Eksternal antara
lain serta dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, aspek yang ridak
kalah pentingnya adalah ketentuan Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai
kesuksesan tersebut setiap individu harus memiliki upaya selain bekerja
dengan sungguh-sungguh. Di samping itu, mereka juga harus berserah diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala usahanya. Oleh karena manusia
berusaha, sedangkan yang menentukan adalah kehendak-Nya. Hal ini perlu
selalu diingat manusia, apabila mendapatkan kesuksesan dalam
kehidupannya tidak akan sombong, serta bila gagal tidak akan frustasi.
Oleh karena semua itu sangat tergantung kepada kehendak Tuhan Yang Maha
Esa.
- Potensi diri
Setiap individu sangat
mendambakan untuk mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya secara efektif
sangat tergantung kepada motivasi yang dimiliki oleh individu tersebut.
a. Manusia dan Potensi Diri
Apabila berbicara
tentang potensi dalam diri manusia, maka tidak lepas kaitannya dengan
hakikat manusia itu sendiri. Hakikat manusia antara lain :
1) Manusia sebagai makhluk Tuhan
Manusia sebagai makhluk
Tuhan adalah secara hakikat setiap manusia akan menyadari bahwa dirinya
adalah makhluk ciptaan Tuhan, manusia yangtidak memiliki kekuatan
apapun, sehingga manusia akan sangat menggantungkan dirinya kepada
Tuhan. Manusia tidak akan bisa memiliki kekuatan apapun kecuali atas
kehendak-Nya.
2) Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai makhluk
sosial adalah tidak ada satu pun manusia yang sanggup hidup tanpa
berhubungan, bantuan dan saling keterkaitan dengan manusia lainnya,
sehingga manusia harus hidup dalam komunitas sosial, manusia perlu
manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3) Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk
individu adalah makhluk yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan,
dan potensi manusia itu sangat khas, artinya satu sama lainnya tidak
sama. Potensi manusia itu merupakan salah satu perbedaan antara individu
yang satu dengan individu yang lainnya.
Sebagai gambaran
beberapa contoh dari potensi diri antara lain : kejujuran, ketegasan,
kesucian, keimanan, kesetiaan, kerapian, kematangan, kedewasaan,
kecerdikan, kebijakan, kecerdasan, kebenaran, keramahtamahan, dan
sebagainya.
Potensi diri dalam
setiap individu tidak akan berkembang secara optimal dengan sendirinya.
Oleh karena itu, apabila potensi diri itu ingin berkembang secara
optimal perlu suatu upaya. Hal ini karena pengembangan potensi diri
merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Adapun upaya
pengembangan potensi itu sendiri harus sesuai dengan tahap-tahap
pengembangan potensi diri, yang melainkan antara lain :
1) Pengenalan diri
2) Pengukuran potensi diri
3) Menentukan konsep diri
4) Mengenal hambatan-hambatan
5) Aktualisasi diri
b. Mengembangkan Potensi diri
Agar kehidupan manusia
memiliki kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, maka potensi dirinya
harus dikembangkan secara sistematis dengan sesuai dengan
tahapan-tahapannya. Selain itu, perlu memperhatikan klasifikasi diri
potensi diri pada setiap individu.
Untuk mengembangkan
potensi dasar manusia salah satunya adalah melalui proses belajar.
Potensi dasar yang harus dikembangkan dalam proses belajar antara lain
potensi dasr yang melekat pada setiap individu anak, yang meliputi:
1) Minat dan perhatian
2) Dorongan ingin tahu
3) Dorngan mengetahui yang sebenarnya
4) Dorongan untuk menemukan sendirinya
5) Dorongan untuk bertualang
6) Dorongan untuk menghadapi tantangan
7) Dorongan untuk menyelidiki, meneliti serta mengkaji
Sedangkan pengertian belajar dalam arti luas yang harus dikembangkan agar potensi diri individu meningkat, antara lain meliput:
1) Belajar untuk mampu belajar lebih lanjut
2) Belajar untuk mengerti orang lain
3) Belajar untuk bertahan hidup
4) Belajar untuk mampu hidup dalam bermasyarakat
5) Belajar untuk mengerti diri sendiri
6) Belajar untuk membaca tanda-tanda zaman
c. Konsepsi Pemberdayaan Potensi Diri
Pemberdayaan potensi
diri merupakan tugas individu harus mampu memberdayakan potensi
dirinyasehingga dapat mencapai prestasi yang dicita-citakannya.
Sedangkan pihak lain harus memberikan kebebasan kepada orang tersebut
untuk mengembangkan potensi dirinya secara bertanggung jawab.
Peberdayaan potensi itu
sendiri memberian kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan potensi
yang ada dalam dirinya untuk mencapai apa yang dicita-citakannya.
Namun, kebebasan tersebut bukan bebas sebebas-bebasnya, melainkan
kebebasan yang bertanggung jawab.
Dalam pemberdayaan
potensi diri manusia agar mencapai prestasi yang dicita-citakannya ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Seseorang harus memiliki visi yang jelas dalam memperjuangkan potensi dan cita-citanya sehingga dapat berprestasi.
2) Seseorang harus menyadari realita yang ada.
3) Seseorang harus menyadari bahwa perlu bantuan pihak ketiga (manusia lainnya)
2. Upaya untuk Berprestasi
Manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa harus percaya bahwa setiap mansia memiliki peluang
yang sama untuk mencapai prestasi dan keberhasilan. Adapun modal
utamanya adalah usaha yang sungguh-sungguh, berdoa kepada Tuhan, serta
bertawakal kepada Tuhan akan hasil perjuangannya. Hal ini sesuai dengan
perinta Tuhan bahwa manusia wajib berusaha, sedangkan hasilnya menjadi
urusan Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan yang menentukan.
Manusia yang menyadari
akan perintah Tuhan ini kan mendorong dirinya untuk berusaha dengan
sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan dan prestasinya. Akan tetapi,
hasilnya menyerahkan kepada tuhan akan menghindarkan manusia itu sendiri
dari rasa kecewa dan frustasi.
Seseorang hanya akan
mencapai prestasi tinggi seandainya dia berusaha dengan sungguh-sungguh
dan ada izin Tuhan untuk mencapai prestasi tersebut. Untuk itu manusia
yang ingin berhasil mencapai prestasinya harus mempunyai keyakinan yang
kuat bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mencapai cita-citanya
tersebut.
Seseorang yang menyadari
memiliki kemampuan akan berjuang dengan sungguh-sungguh disertai dengan
doa yang ikhlas kepada Tuhan, maka keberhasilan akan menunggu dipuncak
prestasinya. Sedangkan apabila gagal dalam mencapai prestasinya tersebut
padahal sudah berjuang secara maksimal, maka dirinya tidak akan kecewa
dan frustasi. Oleh karena semua itu sudah di takdirkan oleh Tuhan Yang
Maha Esa.
0 comments: